Sigale gale adalah sejenis patung yang diukir menyerupai manusia yang
terbuat dari kayu, yang dapat digerakkan seperti cara seseorang dalang untuk
memainkan wayang golek dalam suku jawa, tetapi permainannya hanya dalam gerak (
tortor / tari ) diiringi oleh musik gondang sabangunan.
Kayu yang sudah siap diukir menyerupai manusia ini di buatlah di setiap
persendiannya seperti ikatan dari benang misalnya di leher, lutut tangan dan
kaki dan jari jemari tangan tersebut lalu dirangkai dengan
sedemikian rupa, dan tali temali tersebut disambungkan dengan seseorang atau
beberapa orang dalang yang akan memainkannya namun sebelumnya bahwa patung
tersebut telah diberi berpakaian lengkap seperti pakaian adat suku batak,
sehingga si gale gale ini dapat menari adalah tergantung kepada orang yang
mengatur tali temali yang menggerakkan bagian – bagian tertentu dari Sigale
gale itu yang disesuaikan dengan irama gendang ( gondang ).
Menurut legenda suku batak, sejarah
Sigale gale dapat dikisahkan sebagai berikut, pada jaman dahulu kala hiduplah
satu keluarga yang menyandang gelar Raja di kampungnya yang bernama “ Raja
Rahat “ dan Raja ini sudah terkenal dimana – mana karena memiliki harta yang
berlipat ganda, namun hanya memiliki keturunan seorang anak laki – laki.Pada
suatu hari, anaknya ini meninggal.raja
pun menyuruh pengawalnya mencari tukang ukur kayu.setelah itu sang raja pun menceritakan niatnya agar
tukang ukir kayu tersebut dapat mengukir sebuah patung manusia yang menyerupai
anaknya dalam waktu selama tiga hari saja, sang tukang ukir kayu ini pun dapat
menyanggupi permintaan sang raja. Dalam pencariannya, sang kudun ( tukang ukir
kayu ) ini melihat sebatang pohon yang tidak bercabang dan tidak berdaun dan
besarnya sebesar tubuh manusia di dalam hutan, sang dukun pun menebang kayu
tersebut karena sesuai dengan pesanan sang raja, lalu sang dukun melukis pohon
itu dan mengukirnya berbentuk manusia, seolah – olah seperti manusia yang hidup
dan bentuknyapun bertambah cantik setelah diberi berpakaian lengkap dengan
perhiasannya.
Alangkah gembiranya hati sang raja Rahat setelah melihat patung itu, karena
benar – benar mirip dengan anaknya yang sudah meninggal, rasa sedih hati sang
raja pun dapat terobati maka dilaksanakanlah acara adat pemberangkatan dengan
menabuh gendang untuk memberangkatkan anaknya ke pekuburan untuk dikebumikan,
dan patung tersebut digerak – gerakkan tukang ukir kayu inilah sambil menari –
nari dengan mengikuti irama gendang ( ogung ) tadi,
0 komentar:
Post a Comment