Thursday, December 20, 2012

penginderaan jauh



UNSUR DAN TEKNIK INTERPRETASI CITRA

                              


                 DISUSUN
Oleh :
BRIAN ROY SIMBOLON
3113131010
B – Reguler 2011


JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2012




UNSUR DAN TEKNIK INTERPRETASI CITRA


1.1 Unsur interpretasi Citra
Prinsip pengenalan obyek pada citra mendasrkan atas penyedilikan karakteristiknya atau atributnya pada citra.Karakteristik obyek yang tergambar pada citra dan digunakan untuk mengenali obyek.Adapun unsur-unsur citra terdiri dari sembilanbutir,yaitu rona,warna,ukuran,bentuk,tekstur,pola,tinggi,bayangan,situs dan asosiasi.Disamping itu juga diperbincangkan konvergensi bukti,asas penting penerapan unsur interpretasi citra dalam pengenalan obyek.
1.        Rona dan warna
Rona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek citra.Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak dan disebut sinar putih dengan panjang gelombang (0,4-0,7)µm,rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih dan sebaliknya.Obyek tampak biru,hijau atau merah memantulkan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,5µm, 0,4-0,7µm,atau 0,6-0,7)µm.
2.        Bentuk
Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja.Bentuk,ukuran dan tekstur dikelompokkan sebagai keruangan rona sekunder jika ditinjau dari segi kerumitannya,adapun bentuk itu sendiri dapat antara lain shape dan form.Jika dikatakan dengan shape atau bentuk umum,sedang form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya lebih rinci.
3.        Ukuran
Atribut obyek yang antara lain berupa jarak,luas,tinggi,lereng.dan volume.Ukuran obyek pada citra merupakan fungsi skala agar  dapat menentukan obyek yang akan diamati dapat diketahui dengan melihat ukuranya.
4.             Tekstur
Pengulangan rona kelompok obyek yang dibedakan secara individual.Pada tekstur sering dikatakan dengan kasar,halus.contoh yang halus seperti tanaman padi.
5.             Pola
Pola,tinggi dan bayangan dikelompokkan kedalam tingkat kerumitan tersier.contoh pola pemukiman transmigrasi dikenali degan  pola yang teratur.
6.             Bayangan
Bayangan dapat bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang ada pada daerah gelap.Meskipun demikian bayangan sering merupakan kunci pengenalan penting bagi beberapa obyek yang justru yang lebih tampak dengan adanya bayangan yang ditimbulkan.
7.             Situs
Bersama-sama dengan asosiasi,situs dikelompokkan kerumitan yang lebih tinggi.Situs merupakan ciri obyek secara langsung,melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar atau letak obyek.
8.             Konvergensi bukti
Di dalam mengenali obyek pada foto udara ataupun citra lainnya,agar tidak hanya menggunakan satu unsur interpretasi tetapi sebaiknya menggunakan interpretasi sebanyak mungkin agar bukti-bukti tentang konvergensi yang kita peroleh mengarah pada satu simpul.
1.2 Teknik Interpretasi Citra
Teknik ini dilakukan interpretasi citra sebagai alat atau cara khusus untuk melaksanakan metode penginderaan jauh.Interpretasi dapat dilakukan secara ilmiah dengan metode dan teori yang berlandaskan teori.Cara-cara tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain data acuan,kunci interpretasi citra,penanganan data,pengamatan stereoskopik,metode pengkajia,dan penerapan konsep multi.
1.2.1 Data acuan
Kemiripan ujud ini memudahkan pengenalannya pada citra,sedang kelengkapan gambarannya memungkinkan oleh berbagai pakar dan untuk berbagai keperluan.Meskipun demikian masih diperlukan data lain untuk menyakinkan hasil interpretasinya dan untuk menambah data yang diperlukan.Makna dan manfaatnya adalah dapat berupa pustaka,pengukuran,analisis laboratorium,peta,kerja lapangan,foto terestrial maupun foto udara yang digunakan.
1.2.2.Kunci interpretasi
Kunci interpretasi pada umumnya berupa potongan citra yang telah diinterpretasi serta diyakini kebenaranya dan diberi keterangan seperlunya,dan keterangan itu menyangkut jenis,skala.saat perekaman dan lokasi daerahnya.Kunci interpretasi dibedakan atas dasar lingkupnya dan atas dasar lainnya.
1.Atas dasar lingkupnya
Dibedakan menjadi 4 jenis,yaitu:
a)    Kunci individual
b)   Kunci subyek
c)    Kunci analog
2. Atas dasar lainnya
Salah satu dasar pembedaan ialah pada karakter dasar atau karakter intrinsiknya.Berdasarkan aspek interinsiknya dibedakan menjadi dua jenis,yaitu:
a)    Kunci langsung yaitu interpretasi citra yang disiapkan untuk obyek atau kondisi yang    tampak langsung pada citra,seperti bentuk lahan
b)   Kunci asosiatif digunakan untuk dedukasi informasi yang tidak tampak langsung,seperti erosi
1.2.3 Penanganan Data(data handling)
Pada transparansi gulungan lebih muda penanganannya akan tetapi terhadap yang lain lembaran perlu berhati-hati,baik lembaran transparan maupun kertas cetak.Cara sederhana mengatur citra dengan baik adalah 1).Menyusun citra tiap satuan perekaman.2)Mengurutkan tumpukan citra sesuai dengan urutan interpretasi yang akan dilaksanakan dan meletakkan kertas penyekat.3)Meletakkan tumpukan citra dari kiri ke kanan terhadap arah pengamat.4)Meletakkan citra yang akan digunakan pembanding di sebelah-menyebelah.5)Pada saat dikaji tumpukan menghadap kebawah dalam urutannya.
6.2.4 Pengamatan Steroskopik
Citra yang lama dikembangkan untuk pengamatan steroskopik ialah foto udara dan dapat digunakan untuk mengukur beda tinggi dan tinggi obyek bila diketahui salah satu titik yang tergambar pada foto serta lerengnya diukur.Disamping itu foto udaram,dari pasangan citra radar atau citra lain yang bertampalan juga dapat ditimbulkan perujudan tiga demensional bila diamati dengan steroskop.Syarat pengamatan yaitu daeraha yang bertampalan dan adanya paralaks pada daerah yang bertampalan.Paralaks adalah letak obyek pada citra terhadap titik acuan disebabkan perubahan tempat pengamatan.Disamping itu,pengenalan obyek juga mempermudah dua hal itu:
a.Pembesaran tegak yang memperjelas relief
b.Pembesaran tegak bila digunakan binokulern dalam pengamatannya.
Pada dasarnya ada 2 metode pengkajian umum yaitu 1.fishing expedition 2.logical search

1.2.6 Konsep Multi
Konsep Multi ialah cara perolehan dan analisis data penginderaan jauh yang meliputi:(1)Multispektral,(2)Multitingkat,(3)Multitemporal(4)Multiarah,(5)Multipolarisasi dan (6)Multisiplin.
1.Multispektral
Multispektral ada empat yaitu a) Meningkatkan kemampuan interpretasi secara manual,b)Dimungkinkan pembuatan citra komposit warna berdasarkan multispektral hitam putih.c)Dimungkinkan peragaan citra paduan dengan menggunakan alat penganat aditif dan d)Memungkinkan dilakukannya pengenalan pola sehingga interpretasinya meningkat sangat berat.
a)Meningkatkan kemampuan interpretasi secara manual
obyek mudah dikenal pada citra spektral maupun multisaluran dengan saluran elektromagnetik menjadi spektrum sempit.Rincian ini dilakukan pada spektrum ultraviolet spektrum tampak,inframerah, dan spektrum gelombang mikro.
b)Pembuatan citra paduan warna
Manfaat lain citra multispektral ialah dapat dilakukan penajaman warna dari 3 citra multispekral hitam putih yang berbeda salurannya berbeda.Karena ada penajaman dapat mengenali obyek yang tadinya tak dapat dikenali dikarenakan warna bedanya terhadap obyek dipertajam.
c.Pengamtan warna aditif
warna aditif yaitu  biru ,hijau dan merah dan bila digabungkan akan membentuk warna komplementer.Warna bergantung kepada 1)paduan warna filter 2)pengaturan tombol untuk mengatur intensitas paduan warna aditif.Dengan kombinasi warna dapat  lebih cepat pengenalan obyek dengan cara penajaman rona dan pemoretan kembali.
d.Pengenalan pola
Tiap obyek mempunyai nilai spektral tertentu dan berbeda panjang gelombangnya.Pengenalan pola hanya merupakan salah satu cara penyadapan informasi data penginderaan jauh,sedang penyadapan informasi merupakan satu diantara 5 kegiatan pemrosesan digital
2.Multitingkat
Menggunakan wahana dengan ketinggian terbang diatas permukaan bumi atau tinggi orbit berbeda-beda.Dalam pelaksanaan penginderaan jauh perlu diperhatikan,yaitu;keseragaman waktu perekaman dari satelit maupun dari pesawat.pemotretan dilakukan pada saat satelit melewati dan merekam daerah yang dikaji.
Konsep multitingkat membuahkan kategori seperti skla besar,sedang dan kecil dibatasi masing-masing oleh skala1:10.000 atau lebih besa antara1:10.000 hingga 1:30.000 dan lebih kecil dari 1:30.000.Bagi citra satelit dibatasi oleh skala 1:50.000 atau lebih besar,antara 1:50.000 hingga 1:250.000 dan lebih kecil dari 1:250.000
3.Multitemporal
Data suatu daerah yang menggambarkan kondisi saat perekaman yang berbeda dengan adanya data dengan frekuensi ulang yang pendek yaitu maka dimungkinkan untuk memantau perubahan cepat seperti perkembangan kota
4.Multiarah
Sensosr yang dapat diputar kearah yang berbeda dapat meningkatkan kemampuan pengadaan data penginderaan jauh,terutama bagi daerah tropika yang banyak penutup awan.Sensor dapat diarahkan bebas  awan bila daerah dibawahnya tertutup awan.Dengan bertambahnya kemungkinan data tersebut maka bertambah pula kemungkinan untuk menginterpretasikan dan memanfaatkan.
5.Multipolarisasi
Konsep ini diterapkan pada citra radar,pulsa tenaga yang dipancarkan dari antena dapat dipolarisasikan sehingga gerakannya  mengikuti bidang datar (H)dan tegak(V).Dengan demikian maka sekurang-kurangnya ada 4 jenis panduan polarisasi yaitu polarisasi paralel yang berupa HH dan VV dan silang berupa HV dan VH.Polarisasi HH berarti pulsa tenaga yang dipancarkan menurut bidang mendatar demikian pulan dengan tenaga baliknya.
6.Multidisiplin
Citra penginderaan jauh menyajikan gambaran lengkap sehingga sarana yang baik sekali bagi pendekatan multidispliner






1 komentar: