UNSUR DAN TEKNIK
INTERPRETASI CITRA
DISUSUN
Oleh
:
BRIAN ROY SIMBOLON
3113131010
B – Reguler 2011
JURUSAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
TAHUN
2012
UNSUR DAN TEKNIK
INTERPRETASI CITRA
1.1
Unsur interpretasi Citra
Prinsip pengenalan obyek pada citra mendasrkan atas
penyedilikan karakteristiknya atau atributnya pada citra.Karakteristik obyek
yang tergambar pada citra dan digunakan untuk mengenali obyek.Adapun
unsur-unsur citra terdiri dari sembilanbutir,yaitu
rona,warna,ukuran,bentuk,tekstur,pola,tinggi,bayangan,situs dan asosiasi.Disamping
itu juga diperbincangkan konvergensi bukti,asas penting penerapan unsur
interpretasi citra dalam pengenalan obyek.
1.
Rona dan warna
Rona adalah tingkat
kegelapan atau tingkat kecerahan obyek citra.Rona pada foto pankromatik
merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak
dan disebut sinar putih dengan panjang gelombang (0,4-0,7)µm,rona merupakan
tingkatan dari hitam ke putih dan sebaliknya.Obyek tampak biru,hijau atau merah
memantulkan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,5µm, 0,4-0,7µm,atau
0,6-0,7)µm.
2.
Bentuk
Bentuk merupakan
atribut yang jelas sehingga banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan
bentuknya saja.Bentuk,ukuran dan tekstur dikelompokkan sebagai keruangan rona
sekunder jika ditinjau dari segi kerumitannya,adapun bentuk itu sendiri dapat
antara lain shape dan form.Jika dikatakan dengan shape atau bentuk umum,sedang
form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya lebih rinci.
3.
Ukuran
Atribut obyek yang
antara lain berupa jarak,luas,tinggi,lereng.dan volume.Ukuran obyek pada citra
merupakan fungsi skala agar dapat
menentukan obyek yang akan diamati dapat diketahui dengan melihat ukuranya.
4.
Tekstur
Pengulangan rona kelompok obyek yang dibedakan secara individual.Pada tekstur sering dikatakan dengan kasar,halus.contoh yang halus seperti tanaman padi.
Pengulangan rona kelompok obyek yang dibedakan secara individual.Pada tekstur sering dikatakan dengan kasar,halus.contoh yang halus seperti tanaman padi.
5.
Pola
Pola,tinggi dan
bayangan dikelompokkan kedalam tingkat kerumitan tersier.contoh pola pemukiman
transmigrasi dikenali degan pola yang
teratur.
6.
Bayangan
Bayangan dapat bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang ada pada daerah gelap.Meskipun demikian bayangan sering merupakan kunci pengenalan penting bagi beberapa obyek yang justru yang lebih tampak dengan adanya bayangan yang ditimbulkan.
Bayangan dapat bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang ada pada daerah gelap.Meskipun demikian bayangan sering merupakan kunci pengenalan penting bagi beberapa obyek yang justru yang lebih tampak dengan adanya bayangan yang ditimbulkan.
7.
Situs
Bersama-sama dengan
asosiasi,situs dikelompokkan kerumitan yang lebih tinggi.Situs merupakan ciri
obyek secara langsung,melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar atau
letak obyek.
8.
Konvergensi bukti
Di dalam mengenali obyek pada foto
udara ataupun citra lainnya,agar tidak hanya menggunakan satu unsur
interpretasi tetapi sebaiknya menggunakan interpretasi sebanyak mungkin agar
bukti-bukti tentang konvergensi yang kita peroleh mengarah pada satu simpul.
1.2 Teknik Interpretasi Citra
Teknik
ini dilakukan interpretasi citra sebagai alat atau cara khusus untuk
melaksanakan metode penginderaan jauh.Interpretasi dapat dilakukan secara
ilmiah dengan metode dan teori yang berlandaskan teori.Cara-cara tersebut dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain data acuan,kunci interpretasi
citra,penanganan data,pengamatan stereoskopik,metode pengkajia,dan penerapan
konsep multi.
1.2.1 Data acuan
Kemiripan
ujud ini memudahkan pengenalannya pada citra,sedang kelengkapan gambarannya
memungkinkan oleh berbagai pakar dan untuk berbagai keperluan.Meskipun demikian
masih diperlukan data lain untuk menyakinkan hasil interpretasinya dan untuk
menambah data yang diperlukan.Makna dan manfaatnya adalah dapat berupa
pustaka,pengukuran,analisis laboratorium,peta,kerja lapangan,foto terestrial
maupun foto udara yang digunakan.
1.2.2.Kunci interpretasi
Kunci
interpretasi pada umumnya berupa potongan citra yang telah diinterpretasi serta
diyakini kebenaranya dan diberi keterangan seperlunya,dan keterangan itu
menyangkut jenis,skala.saat perekaman dan lokasi daerahnya.Kunci interpretasi
dibedakan atas dasar lingkupnya dan atas dasar lainnya.
1.Atas
dasar lingkupnya
Dibedakan
menjadi 4 jenis,yaitu:
a) Kunci
individual
b) Kunci
subyek
c) Kunci
analog
2.
Atas dasar lainnya
Salah
satu dasar pembedaan ialah pada karakter dasar atau karakter
intrinsiknya.Berdasarkan aspek interinsiknya dibedakan menjadi dua jenis,yaitu:
a) Kunci
langsung yaitu interpretasi citra yang disiapkan untuk obyek atau kondisi yang tampak langsung pada citra,seperti bentuk
lahan
b) Kunci
asosiatif digunakan untuk dedukasi informasi yang tidak tampak langsung,seperti
erosi
1.2.3 Penanganan Data(data
handling)
Pada
transparansi gulungan lebih muda penanganannya akan tetapi terhadap yang lain
lembaran perlu berhati-hati,baik lembaran transparan maupun kertas cetak.Cara
sederhana mengatur citra dengan baik adalah 1).Menyusun citra tiap satuan
perekaman.2)Mengurutkan tumpukan citra sesuai dengan urutan interpretasi yang
akan dilaksanakan dan meletakkan kertas penyekat.3)Meletakkan tumpukan citra
dari kiri ke kanan terhadap arah pengamat.4)Meletakkan citra yang akan
digunakan pembanding di sebelah-menyebelah.5)Pada saat dikaji tumpukan
menghadap kebawah dalam urutannya.
6.2.4 Pengamatan Steroskopik
Citra
yang lama dikembangkan untuk pengamatan steroskopik ialah foto udara dan dapat
digunakan untuk mengukur beda tinggi dan tinggi obyek bila diketahui salah satu
titik yang tergambar pada foto serta lerengnya diukur.Disamping itu foto
udaram,dari pasangan citra radar atau citra lain yang bertampalan juga dapat
ditimbulkan perujudan tiga demensional bila diamati dengan steroskop.Syarat
pengamatan yaitu daeraha yang bertampalan dan adanya paralaks pada daerah yang
bertampalan.Paralaks adalah letak obyek pada citra terhadap titik acuan
disebabkan perubahan tempat pengamatan.Disamping itu,pengenalan obyek juga
mempermudah dua hal itu:
a.Pembesaran
tegak yang memperjelas relief
b.Pembesaran
tegak bila digunakan binokulern dalam pengamatannya.
Pada
dasarnya ada 2 metode pengkajian umum yaitu 1.fishing expedition 2.logical
search
1.2.6
Konsep Multi
Konsep
Multi ialah cara perolehan dan analisis data penginderaan jauh yang
meliputi:(1)Multispektral,(2)Multitingkat,(3)Multitemporal(4)Multiarah,(5)Multipolarisasi
dan (6)Multisiplin.
1.Multispektral
Multispektral
ada empat yaitu a) Meningkatkan kemampuan interpretasi secara
manual,b)Dimungkinkan pembuatan citra komposit warna berdasarkan multispektral
hitam putih.c)Dimungkinkan peragaan citra paduan dengan menggunakan alat
penganat aditif dan d)Memungkinkan dilakukannya pengenalan pola sehingga
interpretasinya meningkat sangat berat.
a)Meningkatkan
kemampuan interpretasi secara manual
obyek
mudah dikenal pada citra spektral maupun multisaluran dengan saluran
elektromagnetik menjadi spektrum sempit.Rincian ini dilakukan pada spektrum
ultraviolet spektrum tampak,inframerah, dan spektrum gelombang mikro.
b)Pembuatan
citra paduan warna
Manfaat
lain citra multispektral ialah dapat dilakukan penajaman warna dari 3 citra
multispekral hitam putih yang berbeda salurannya berbeda.Karena ada penajaman
dapat mengenali obyek yang tadinya tak dapat dikenali dikarenakan warna bedanya
terhadap obyek dipertajam.
c.Pengamtan
warna aditif
warna
aditif yaitu biru ,hijau dan merah dan
bila digabungkan akan membentuk warna komplementer.Warna bergantung kepada
1)paduan warna filter 2)pengaturan tombol untuk mengatur intensitas paduan
warna aditif.Dengan kombinasi warna dapat
lebih cepat pengenalan obyek dengan cara penajaman rona dan pemoretan
kembali.
d.Pengenalan
pola
Tiap
obyek mempunyai nilai spektral tertentu dan berbeda panjang
gelombangnya.Pengenalan pola hanya merupakan salah satu cara penyadapan
informasi data penginderaan jauh,sedang penyadapan informasi merupakan satu diantara
5 kegiatan pemrosesan digital
2.Multitingkat
Menggunakan
wahana dengan ketinggian terbang diatas permukaan bumi atau tinggi orbit
berbeda-beda.Dalam pelaksanaan penginderaan jauh perlu diperhatikan,yaitu;keseragaman
waktu perekaman dari satelit maupun dari pesawat.pemotretan dilakukan pada saat
satelit melewati dan merekam daerah yang dikaji.
Konsep
multitingkat membuahkan kategori seperti skla besar,sedang dan kecil dibatasi
masing-masing oleh skala1:10.000 atau lebih besa antara1:10.000 hingga 1:30.000
dan lebih kecil dari 1:30.000.Bagi citra satelit dibatasi oleh skala 1:50.000
atau lebih besar,antara 1:50.000 hingga 1:250.000 dan lebih kecil dari 1:250.000
3.Multitemporal
Data
suatu daerah yang menggambarkan kondisi saat perekaman yang berbeda dengan
adanya data dengan frekuensi ulang yang pendek yaitu maka dimungkinkan untuk
memantau perubahan cepat seperti perkembangan kota
4.Multiarah
Sensosr
yang dapat diputar kearah yang berbeda dapat meningkatkan kemampuan pengadaan
data penginderaan jauh,terutama bagi daerah tropika yang banyak penutup
awan.Sensor dapat diarahkan bebas awan
bila daerah dibawahnya tertutup awan.Dengan bertambahnya kemungkinan data
tersebut maka bertambah pula kemungkinan untuk menginterpretasikan dan
memanfaatkan.
5.Multipolarisasi
Konsep
ini diterapkan pada citra radar,pulsa tenaga yang dipancarkan dari antena dapat
dipolarisasikan sehingga gerakannya
mengikuti bidang datar (H)dan tegak(V).Dengan demikian maka
sekurang-kurangnya ada 4 jenis panduan polarisasi yaitu polarisasi paralel yang
berupa HH dan VV dan silang berupa HV dan VH.Polarisasi HH berarti pulsa tenaga
yang dipancarkan menurut bidang mendatar demikian pulan dengan tenaga baliknya.
6.Multidisiplin
Citra
penginderaan jauh menyajikan gambaran lengkap sehingga sarana yang baik sekali
bagi pendekatan multidispliner
mantab lebih di lengkapi lagi
ReplyDelete