SCHIZOPHYTA
(Tumbuhan
Belah)
Schyzophyta merupakan tumbuhan yang berkembang biak
dengan cara membelah ,juga mempunyai ciri-ciri berikut;Tubuh hanya terdiri atas
sel saja,protoplas belum terdifrensiasi dengan jelas,sehingga inti belum tampak
nyata,demikian pula plastidanya.Tumbuhan belah dibagi dalam 2 kelas,ialah:
1. Bakteri
(Bacteria atau Schizomycetes)
2. Ganggang
biru,ganggang belah.atau ganggang lendir(Cyanophyceae,Schizophyceae,atau
Myxophyceae)
Kelas
BACTERIA atau SCHIZOMYCETES(Bakteri)
Umum
Bakteri
merupakan kelompok mahluk hidup bersel tunggal,yang hubungan kekerabatanya
dengan lainya masih diliputi kegelapan.Mereka dimasukkan dalam golongan jasad
renik atau Mikroba mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga tak dapat
terlihat dengan mata bugil.
Bentuk dan Ukuran
Tubuh bakteri terdiri atas sebuah
sel saja mempunyai bentuk yang beraneka ragam.Ada yang berbentuk peluru,atau
bola,seperti batang,bengkok seperti koma atau sekrup dan ada yang seperti
spiral.Ukuran tubuhnya hanya mencapai beberapa mikron(mikron µ=0,001 mm),paling
besar sekitar 100 µ,hingga hampir terlihat dengan mata bugil.Ini membuktikan
bahwa ada bakteri dengan ukuran tubuh kurang dari itu yang tidak biasa,tetepi
memerlukan mikroskop elektron untuk
dapat menyelidikinya.
Sifat-sifat morfologi-sitologi dan
struktur tubuh
Sifat-sifat morfologi-sitologi dan
sturktur tubuh yang berupa sel tunggal mempunyai dinding sel yang jelas.Dinding
sel tidak mengandung seluluosa tetapi tersusun atas hemiselulosa dan senyawa pektin
yang mengandung N.
Dinding itu dilapisi selaput serupa gelatin yang
menyebabkan dinding sel itu dalam larutan air menjadi berlendir.Isi sel berupa protoplas,dan di
dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir diantaranya disebut nukleoida dan mengandung salah satu zat penyusun inti yaitu asam deoksi-ribonukleat.
Mobilitas Bakteri
Bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk
rambut-rambut plasma yang menembus keluar dinding dengan adanya inti
memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam medium cair.Pada bakteri dibedakan
bulu-bulu cambuk seperti;Monotrik,Subpolar,Lofotrik dan peritrik.
Cara hidup bakteri
Berdasar
asal energi yang digunakan dalam asimilasi bakteri yang bersifat autotrof itu
dibedakan 2 golongan,
1. Kemautorof,bila
energi untuk asimilasi diperoleh dari
reaksi kimia.
2. Fototrof,bila
energi untuk asimilasi diperoleh dari
cahaya.
Bakteri yang
hidup sebagai saprofit menggunakan sisa tumbuhan atau hewan sebagai
substrat atau sumber kehidupan.Bakteri parasit dibagi menjadi
2;parasit fluktuatif dan bakteri patogen,bakteri patogen menimbulkan penyakit
bagi inangnya.
Perkembangan
biakan bakteri dan pembentukan koloni
Bakeri berkembang secara vegetatif dan aseksual(membelah diri) setelah selasai
pembelahan sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain dengan
demikian terbentuklah koloni.
Pembentukan
spora
Bakteri
dapat ditemukan dimana-mana,dalam tanah dalam air,sisa mahluk hidup dan di
dalam tubuh mahluk hidup tubuh mahluk
hidup,bahkan sebutir debu dalam atmosfir
pun mungkin menjadi substratnya.
Habitat
bakteri dan distribusinya
Bakteri
dapat ditemukan dimana-mana,di dalam tanah,tubuh mahluk hidup,bahkan sebutir
debu dalam atmosfer pun mungkin menjadi substratnya.Satu gram tanah yang subur
dapat mengandung beberapa milyar bakteri
Peranan
bakeri dalam kehidupan manusia
Baketri
yang hidup sebagai saprofit misalnya berperan sebagai pengurai dengan demikian
menjadi pembersih.Adapun yang dianggap lawan ialah bakteri-bakteri yang
mengganggu kepentingan manusia sebagai kelompok bakteri yang merugikan.
Salah satu
klasifikasi bakteri yang dianut dalam taksonomi
adalah sebagai berikut;
Bangsa
Pseudomonadales.
Sel-sel
berbentuk peluru,batang yang lurus atau bengkok atau berbentuk spiral,kadang
bergandeng-gandeng berbentuk rantai.Sel sering mengandung pigmen fotosintetik
yang berwarna hijau dan bergerak dengan perantaraan flagel yang polar.
Bangsa
Chlamydobacteriales.
Sel-selnya
berderet-deret seperti benang,seringkali deretan sel itu diselubungi suatu
sarung,sel yang terlepas dari koloninya dapat bergerak bebas.Dalam sarung
koloninya sering terdapat senyawa-senyawa besi.
Bangsa
Eubacteriales.
Sel-sel
berbentuk bulat atau batang yang lurus,terpisah-pisah kadang membentuk koloni
berupa rantai bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak.
Bangsa
Actinomycetales.
Sel-selnya
memanjang sehingga mirip hifa cendawan,dan cenderung untuk membentuk
percabangan.
Bangsa
Beggiatoales .
sel-sel
seperti kokus atau berbentuk benang dengan butir belerang di dalam sel atau
pada permukaanya.Bergerak meluncur ,berkelok-kelok atau berguling.tidak
mempunyai flagel.
Bangsa
Myxobacteriales.
Sel-selnya
berbentuk batang yang lentur,merayap pada substratnya yang padat,membentuk koloni tipis merata pada substratnya yang
tampak seperti lendir dapat membentuk tubuh buah.
Bangsa
spirochaetales (bakteri spiral)
Sel-sel
langsung lentur,panjang 6.500 µ,berbentuk spiral sekurang-kurangnya mempunyai
satu putaran yang lengkap.Suku spirochaetaceae,sel-selya 30-500 µ,mempunyai
struktur protoplasma tertentu.Anggota penghuni air tawar yang menggenang atau
dalam air laut.
Kelas CYANOPHYCEAE
(Alga biru)
Alga biru atau ganggang belah atau
ganggang lendir adalah ganggang bersel tunggal atau berbentuk benang dengan
struktur yang masih sederhana warna biru-kehijauan,autotrof.Inti dan
kromotofosa tidak ditemukan ,dinding sel mengandung pektin,hemiselulosa dan
selulosa yang kadang-kadang berupa lendir pada bagian pinggir plasmanya
terkandung zat klorofil-a,karotenoid,dan dua macam kromoprotein yang larut
dalam air yaitu;fikosianin yang berwarna biru
dan fikoeritrin yang berwana merah.
Di tengah-tengah terdapat bagian
yang tidak berwarna yang mengandung asam deoksi-ribonukleat dan asam
ribonukleat jadi kedua macam asam nukleat itu telah terkumpul seperti inti sel tubuh
tumbuhan tinggi.zat makanan cadangan ditemukan glikogen dan disamping itu butir-butir sianofisin yang letaknya
diperiferi.cyanophyceae umunya tidak bergerak.Bangsa cyanophyceae dibedakan
dalam 3 bangsa;
1. Bangsa
Chroococcales.
2. Bangsa
Chamaesiphonales
3. Bangsa
Hormogonales
BAB
3
THALLOPHYTA
(Tumbuhan
Talus)
Ringkasan buku
Talus
tubuh tumbuhan yang belum dibedakan dalam tiga bagian utama yang disebut
akar,batang dan daun.perkembang biakan terjadi baik dengan cara vegetatif atau
aseksual maupun generatif atau seksual.
Anak ganggang dapat dibedakan dalam 7 kelas yaitu:
1. Flagellata
2. Diatomeae
3. Chlorophyceae
4. Conjugatae
5. Charophyceae
6. Phaeophyceae
7. Rhodophyceae
Kelas FLA GELLATA
Kelompok
ganggang yang merupakan penyusun plankton bersel tunggal,dan mempunyai inti
yang sungguh dapat bergerak dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk
yang keluar dari satu tempat pada sel tadi yang lebih tingkatannya.Selnya
mempunyai dinding yang terdiri atas pektin,selulosa dan zat lainya.
Flagellata
terdapat dalam semua perairan sampai dalam samudera,dan kadang-kadang amat
banyak,1cc air dapat mengandung 50 juta individu.Kecepatan bergerak flagellata tidak seberapa besar dinoflahellata
dalam 12 jam hanya mencapai jarak10 km.
Flagellata dibagi dalam beberapa
bangsa berdasarkan warna kromatofora,jumlahnya dan susunan bulu cambuk dan
macam-macam zat cadangan.
Bangsa Chrysomonadales,Bangsa Heterochloridales,Bangsa
Cryptomonadales dan Bangsa
Dinoflagellatae
Perkembang-biakan:
a
Vegetatif,dengan pembelahan sel
bergerak .
b
Seksual dalam terbentuk 4 isogamet
yang masing-masing dapat dibedakan perkawinan dengan isogamet dari invidu lain.
Bangsa Euglenales
Sel-selnya
telanjang,bentuk bulat memanjang.pada bagian muka terdapat satu bulu cambuk
dengan rambut-rambut mengkilat pada satu
sisi saja.Kromatofora berwarna hijau,mengandung klorofil-a dan b,dan sebagai
hasil asimilasi terdapat paramilon yang menyerupai zat tepung.
Bangsa Protochoridales
Flagellata
yang berwarna hijau,kloroplas berbentuk tong,mengandung klorofil-a dan b,dengan
pironoid dan tepung.
Bangsa Volvocates
Warna
hijau benar,mempunyai klorofil-a dan b,2-8 bulu cambuk,apikal,jarang disamping
dan hampir selalu mempunyai rambut-rambut mengkilat pada bulu-bulu cambuknya.
Kelas DIATOMEAE (Ganggang kersik)
Jasad
renik bersel satu yang masih dekat dengan flagellata.Semuanya dapat
dikembalikan kedua bentuk dasar yaitu bentuk bilateral dan sentrik.
Pada
diamoteae perkembang biakan terjadi dengan ;
a)
Membelah
b)
Pembentukan Auksospora
c)
Seksual melaui Oogami
Diatomeae
dibagi dalam dua bangsa,yaitu;centrales dan pennales
Kelas CHLOROPHYCEAE (Ganggang
hijau)
Sel-sel ganggang hijau mempunyai kloroplas yang
berwarna hijau,mengandung klorofil-a dan b serta karotenoid.pada kloroplas
terdapat pirenoid ,hasil asimilasi berupa tepung dan lemak.Perkembang-biakan
terjadi secara aseksual dengan membentuk zoospora,sedangkan seksual dengan
anisogami.
Bangsa Chlorococcales
(protococcales)
Sel-sel vegetatif tidak mempunyai bulu cambuk jadi
tidak bergerak,mempunyai satu inti kloroplas.Mereka satu koloni bermacam-macam
,dan tidak lagi mengadakan pembelahan sel yang vegetatif.
Bangsa Ulotrichales
Sel-selnya selalu mempunyai satu inti dan satu
kloroplas.Yang masih sederhana membentuk koloni berupa benang yang bercabang
atau tidak.Benang-benang bertambah panjang sel-selnya membelah melintang.Yang
lebih tinggi tingkatanya mempunyai talus
yang lebar dan melekat pada suatu alas,dan talus itu telah mempunyai
susunan seperti jaringan parenkim.
Bangsa Cladophorales
sel-selnya berinti banyak kloroplas berbentuk jala
dengan pirenoid-pirenoid,membentuk koloni berupa benang-benang yang
bercabang,menjadi suatu berkas,hidup dalam air tawar yang mengalir dalam air
laut.
Bangsa Chaetophorales
Sel-selnya mempunyai satu inti dan kebanyakan juga
satu kloroplas.Organisme ini talusnya heterotrik,artinya mempunyai pangkal dan
ujung berbeda,terdiri atas benang-benang yang merayap,bercabang dan bersifat
pseudoparenkimatik.Tubuh mendatar pada
substratnya ,dan bagian atasnya yang bercabang-cabang dan berguna sebagi alat
reproduksi.
Bangsa Oedogoniales
Hidup di air tawar,sel-selnya mempunyai 1 inti dan
kloroplasberbentuk jala.Koloni berbentuk benan.Perkembang-biakan vegetatif dengan
pembentukan zoospora;ujungnya yang bebas dari klorofil mempunyai banyak bulu
cambuk tersusun dalam satu karangan.
Bangsa Siphonales
(Chlorosiphonales)
Talusnya
tidak mempunyai dinding pemisah yang melintang.Sehingga dinding selnya
menyelubungi massa plasma yang mengandung banyak inti dan kloroplas.Hanya
alat-alat berkembang-biak saja yang
terpisah oleh suatu dinding (sekat).
Kelas
CONJUGATAE (Ganggang gandar)
Conjungatae
adalah ganggang yang berwarna
hijau,sel-selnya mempunyai satu inti dan dinding sel dari selulosa.Tidak
membentuk zoospora maupun gamet yang mempunyai bulu cambuk bersatu menjadi satu
zigot.
Bangsa Desmidiales
sel-selnya
berbentuk bulan sabit,atau ditengah-tengahnya berlekuk hingga mempunyai
bentuk seperti bintang,sehingga sel terdiri
atas dua bagian yang setangkup(simetris) dengan di dalam tiap-tiap bagian itu
suatu chloroplas yang besar dengan susunan yang rumit,mempunyai satu atau
beberapa pirenoid.
Di tengah-tengah sel terdapa satu inti.Beberapa
jenis dapat merayap dengan perantaraan benang-benang lendir yang dikeluarkan
melalui liang-liang pada dinding selnya.Perkembang-biakan terjadi dengan
aseksual dengan seksual
Bangsa Zygnematales
Sel-selnya membentuk koloni berupa benang yang tidak
bercabang.Koloni yang berbentuk benang selalu bertambah panjang karena
pembelahan sel secara vegetatif dan pembentangan sel-sel tadi.dinding selnya
lunak,tidak berlubang-lubang,terdiri atas selulosa dan selaput pektin,yang
karena pembengkakan menjadi agak berlendir.
Kelas CHAROPHYCEAE (CHARACEAE)
(Ganggang karang)
Ganggang
ini hanya terdiri atas beberapa margasaja.Sel-selnya mempunyai dinding
selulosa,klorofil-a dan b,dan zat tepung sebagai hasil asimilasi,dan merupakan
zat makanan cadangan.Hidup di kolam-kolam atau selokan sebagai bentos.Pembiakan
seksual dengan Oogami.Oogami diselubungi benang-benang yang melingkar-lingkar
seperti spiral.Anteridium bergandeng-gandengan merupakan benang-benang dan
tersusun dalam sebuah badan berbentuk peluru yang kosong.
Kelas
PHAEOPHYCEAE (Ganggang pirang)
Dalam
kromatoforanya terkandung klorofil-a,karotin,dan santofil,tetapi terutama
fikosantin yang menutupi warna lainnya dan menyebabkan ganggang itu kelihatan
berwarna pirang.Sebagai hasil hasil asimilasi dan sebagai zat makanan cadangan
tidak pernah ditemukan zat tepung,tetapi sampai 50% dari berat keringnya
terdiri atas laminarin.Kebanyakan phaeophyceae hidup dalam air laut,hanya
beberapa jenis saja yang hidup di dalam air tawar.
Bangsa Phaeosporales
Bangsa ini merupakan sebagian besar ganggang pirang
kebanyakan mempunyai perawakan seperti Cladophora,tetapi ada pula yang
mempunyai talus yang lebih tinggi tingkatannya.Pembiakan terjadi secara
aseksual dengan zoospora dan seksual dengan isogami Gametagium bersel banyak.
Bangsa Laminariales
Warga-warga Laminariales yang paling sederhana
tingkat perkembangannya mempunyai habitus yang memperlihatkan adanya hubungan
kekerabatan dengan Phaeosporales.Pada Laminaria terdapat pergiliran keturunan
yang beraturan.
Bangsa Dictyotales
Spora tidak mempunyai bulu cambuk.Sporagium beruang
satu dengan mengeluarkan 4 tetraspora.Pembiakan seksual dengan Oogami.
Bangsa Fucales
Pembiakan generatif dengan Oogami,pembiakan
vegetatif tidak ada.Bahwa Phaephyceae mempunyai habitus yang beraneka ragam,dari
deretan sel-sel berbentuk benang yang terkumpul dalam suatu berkas dan bersifat
heterotrik sampai talus besa yang kadang-kadang memperlihatkan bentuk luar
seperti tumbuhan tinggi.
Kelas
RHODOPHYCEAE (Ganggang merah)
Berwarna
merah sampai unru,kadang-kadang juga lembayung atau pirang
kemerah-merahan.Kromatofora berbentuk cakram atau suatu lembaran mengandung
klorofil-a,dan karotenoid tetapi warna itu tertutup oleh zat warna merah yang
mengadakan fluorensensi.Melakukan asimilasi yang menghasilkan tepung floride
.Perkembang biakan dengan cara aseksual.
Anak kelas BANGIEAE
(PROTOFLORIDEAE)
Berbentuk benang,cakram atau pita dengan tidak
percabangan yang beraturan.pembiakan vegetatif dengan monospora yang
memperlihatkan gerakan ameboid.Pembiakan seksual dengan Oogami.
Anak kelas FLORIDEAE
Talus yang masih sederhana,tetapi umumnya hampir
selalu bercabang ,pembiakan secara seksual.Florideae dibagi dalam sejumlah
bangsa,di antaranya yaitu,bangsa Nemalionales,bangsa Gelidiales,bangsa
Gigartinales,bangsa Nemastomales dan bangsa Ceramiales.
Anak kelas FUNGi (Cendawan atau
Jamur)
Cendawan tidak mempunyai kromatofora oleh sebab itu
umunya tidak berwarna,tetapi pada jamur yang tinggi tingkatannya terdapat
bermacam-macam zat warna terutama dalam badan buahnya.Zat-zat warna itu umunya
terdiri atas senyawa aromatik yang tidak mengandung N.
Kelas
MYXOMYCETES (Jamur lendir)
Tidak mengandung klorofil dalam keadaan vegetatif
tubuhnya berupa massa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai amoeba yang disebut
plasmodium dengan cara hidup sebagi saprofit atau hewan.
Bangsa Chytridiales
Dari organisme ini,yang rendah tingkat perkembangan
hidup sebagai saprofit atau parasit pada tumbuhan dan binatang air.sel-sel
dinding terdiri atas kitin.
Bangsa Blastocladiales
Pada pembiakan generatif terbentuk satu atau
beberapa gametagium yang mengeluarkan banyak
gamet dengan satu bulu cambuk.
Bangsa Monoblepharidales
Tubuh organisme ini berupa benang-benang
halus,bercabang-cabang bersekat,jadi merupakan suatu pipa dengan banyak
ini.Dinding terdiri atas selulosa.
Bangsa Oomycetales
Miselium terdiri atas hifa-hifa tidak
bersekat,bercabang-cabang dan mengandung banyak ini.Sebagian hidup dalam air
sebagian hidup di darat.Cara hidupnya ada yang sebagai saprofit ada yang
sebagai parasit.
Bangsa Zyginycetales
Terutama terdiri atas cendawan yang hidup sebagai
saprofit,dengan miselium yang bercabang banyak,sebagian tidak bersekat,tetapi
untuk golongan tertentu telah memperlihatkan sekat-sekat.Dinding selnya terdiri
atas kitin.Pembiakan aseksual disesuaikan dengan hidup di darat.
Kelas EUMYCETES
Miselium bercabang-cabang dan bersekat,dinding
selnya terdiri atas kitin.Pembiakan vegetatig dengan spora endogen di dalam
askus atau eksogen pada basidium.Pembentukan askus dan basidium merupakan
sigat-sifat yang spesifik dan menjadi dasar dalam mengklarifikasi eumycetes
dalam takson yang lebih kecil.
Anak kelas Ascomycetes
Tanda utama untuk mengenal Ascomycetes ialah
askusnya.Bahwa askus adalah suatu sporagium yang menghasilkan askospora,yang
terjadi di dahului ole peristiwa-peristiwa beriktu;
1. Perkawinan
2. Plasmogami
3. Kariogami
4. Pembelahan
reduksi
Biasanya
Ascomycetes dibagi dalam 2 bagian,yaitu;Protoascomycetes dan euascomycetes
Protoascomycetes
Miselium yang berbentuk benang atau
tidak.Hifaaskogen dan tubuh buah belum ada,juga himenium belum
ditemukan.Jamur-jamur ini bersifat haplod,tidak memperlihatkan pergiliran
keturunan.
Euascomycetes
Mempunyai askus dengan di dalamnya sejumlah
askospora yang tetap,yaitu selalu 8.Askus tidak langsung terbentuk dari zigot
yang berasal dari peleburan gemetagium.Klasifikasi Euascomycetes kedalam takson
yang lebih kecil masih berbeda-beda.
Bangsa Perisporales
Kopulasi antara askogonium dan anteridium akhirnya
menghasilkan badan buah yang diselubungi oleh suatu dinding yang dinamakan
peridium.Peridium bulat atau bangun perisai tertutup atau dengan sebuh lubang
bagian atasnya.
Bangsa Plectascales
Pada jamur ini gametangium terbentuk secara bebas.Kopulasi
antara askogonium dan anteridium.Jamur ini membentuk tubuh buah,baik di luar
maupun di dalam substratnya.Tubuh buah berbentuk bulat ,mempunyai dinding
terdiri atas lapisan miselium steril yang disebut peridium.Askus di dalamnya
tidak beraturan.
Ascomycetes yang lebih tinggi tingkatan perkembangannay
dibedakan dalam dua golongan,yaitu Ascolocuales dan Ascohymeniales.
Bangsa Ascoloculares
Mempunyai tubuh buah yang terbentuk sebelum
terjadinya alat-alat kelamin.Tubuh buah itu dinamakan pseudotesim. Pseudotesim
terdiri atas plektenkim yang tidak rapatdan pada pembentukan akan terbentuk
ruang –ruang,yang terisi dengan askus tadi.Askus berbentuk gada,dan secara
aktig melompat keluar spora yang ada di dalamnya.
Ascohymeniales
Jamur-jamur ini membentuk tubuh buah,setelah membuat
alat-alat kelamin lebih dulu.Tubuh terdiri atas suatu selubung hifa steril yang
teramyam sebagai plektenkin.Adanya lapisan himenium.
Dalam
golongan ini termasuk
Bangsa
Pyrenomycetales
Sebagian
hidup sebagai parasit,sebagian saprofit pada kayu lapuk.Tubuh-tubuh buah berupa
peristesium yang berbentuk botol atau bulat,yang paling sederhana peristesium
terdapat pada ujung suatu hifa,berwarna hitam,sebesar kepala jarum.Ada pula
yang menghasilkan konidium yang dinamakan piknidium.
Bangsa Discomycetales
Tubuh buah
jika sudah masak,ujungnya mengadakan pembentangan ke samping,hingga bentuknya
menjadi seperti piala yang dangkaldan dinamakan apotesium.
Bangsa tuberales
Tubuh
buahnya selalu terdapat di dalam tanah,berbentuk cawan atau seperti umbi yang
di dalamnya mengandung ruangan-ruangan dan saluran-saluran.Ruangan-ruangan itu
berbatasan dengan himenium.
Beberapa
bangsa yang tempatnya di dalam sistem klasifikasi belum jelas.
Bangsa Exoascales
Pada cendawan ini tidak berbentuk tubuh buah,tetapi
askus menembus sel-sel epidermis inangnya dan muncul keluar dengan tidak
disertasi parafisis.Askospora dalam askus dapat mengadakan penonjolan seperti
sel-sel khamir dan segera setelah dibebaskan dari askus dapat mengadakan
kopulasi dengan sesamanya.Jadi fase pada jamur ini terbatas pada spora yang
masih ada di dalam askus saja.
Bangsa Laboulbeniales
Miselium tidak ada,hanya menyerupai ala-alat kelamin
dan askus,tempatnya dalam sistem klasifikasi masih belum jelas
Anak kelas BASIDIOMYCETES
Terdapat suatu organ yang karakteristik bagianya,seperti
askus pada ascomycetes,yaitu basidium .Basidium terdiri atas 1 sel yang
membesar atau terbentuk gada dengan 4
eksospora padanya atau bersekat-sekat,jadi terdiri atas beberapa sel yang
masing-masing membentuk satu basidiodpora.
Holobasidiomycetes
Miselium umurnya lebih dari setahun,selama keadaan buruk
miselium berada dalam tanah,kadang-kadang juga dalam kayu.Miselium yang tumbuh
dari spora yang berbeda jenis kelaminya itu dapat kita samakan dengan
gametofit,tetapi olehnya tidak dibentuk alat-alat kelamin yang khusus.Fase dikatorik dapat
disamakan dengan sporofitnya ,dan
basidium dapat disamakan dengan sporagium.
Bangsa Hymenomycetales
Jamur ini masih sederhana tingkat
perkembangannya,mempunyai basidium yang bebas pada hifa-hifa vegetatif,jadi
belum membentuk tubuh buah.Pada yang lebih tinggi tingkatanya hifa pendukung
basidium teranyam menjadi tubuh buah yang bentuk susunanya berbeda-beda.
Hymenomycetales
dibedakan dalam dua anak bangsa,yaitu:
-Aphyllophorales
-Agaricales
Anak bangsa Ahyllophorales
Badan buahnya tidak mempunyai papan-papan atau
lamela himenofera yang menonjol.Himenium terletak bebas di tubuh dan sudah
mulai terbentuk sejak badan buah masih muda dan bersama-sam dengan pertumbuhan
tubuh buah selalu membentuk bagian-bagian yang baru.
Bangsa Gasteromycetales
Mempunyai tubuh buah yang tertutup ,bentuknya kurang
lebih bulat.Pada waktu masak lapisan dinding tubuh buah yang paling luar,yaitu
peridiumnya pecah dan secara pasif spora keluar .Di dalam basidiospora inti
telah membelah,jadi miselium jamur ini sejak permulaan terlah bersifa
dikariotik.
Phragmobasidiomycetes
Basidium oleh sekat-sekat melintang
terbagi menjadi 4 sel,masing-masing menonjolkan satu spora,tetapi ada pula
basidium yang terbagi oleh sekat-sekat membujur
atau seperti Holobasidiomycetes terdiri atas satu sel saja.
Bangsa Tremellas
Dari bangsa ini jenis-jenis yang masih sederhana
tidak membentuk tubuh buah.Yang lebih tinggi tingkat perkembangannya mempunyai
tubuh buah yang menyerupai tubuh buah Hydnaceae,tetapi berlendir.Basidium
selalu terbagi menjadi 4 oleh sekat-sekat yang membujur.
Bangsa Auriculariales
Karakteristik golongan ini ialah tubuh buah yang menyerupai
daun telinga,yang pada sisi atasnya cekung terdapat lapisan himenium.Basidium
selalu dibagi dalam 4 sel sekat-sekat melintang,dan dari samping ditonjolkan
sterigma dengan satu spora.
Bangsa Uredinales (Jamur karat)
Kebanyakan hidup sebagai parasit,terutama pada
Gramineae tetapi dapat juga menyerang lain-lain tumbuhan.Basidium oleh dinding-dinding melintang terbagi atas 4 sel.Miselium jamur ini hidup
dalam ruang antar sel daun-daun tumbuhan inangnya,dan dengan haustorium
mengisap zat-zat makanan yang diperlukan dari sel-sel yang berdekatan.Miselium
tidakn meluas ke seluruh bagian tumbuhan ,melainkan hanyaterdapat disekitar
tempat infeksi saja.
Klasifikasi
uredinales
Untuk
membagi uredinales dalam suku dan takson yang lebih kecil ialah telesporanya.Umumnya
telespora itu tetap dalam inangnya,tetapi akhirnya muncul keluar dan karena
tiupan angin dapat tersebar kemana-mana.
Bangsa Ustilaginales (Jamur
api)
Miselium berkembang dalam ruang-ruang antar sel
inangnya.Kamidiospora berfungsi sebagai probasidium dan homolog dengan
teletospora uredinales.Di dalamnya terjadi peleburan antara kedua inti sel,dan
dari Klamidospora tumbuh basidium yang terbagi-bagi melintang disertai dengan
pembelahan reduksi dan penentuan jenis kelamin spora-sporanya.Hifa-hifa yang keluar dari basidiosporanya dapat
mengadakan kopulasi yang membentuk miselium yang dikariotik.Basidiospora
setelah berkecambah segera mengadakan kopulasi,dapat juga setelah beberapa lama
berkembang batu mengadakan kopulasi,dan seterusnya membentuk miselium yang
dikariotik..
Anak kelas DEUTEROMYCETES (FUNGI IMPERFECTI)
Sejajar dengan reduksi alat-alat kelamin,makin jauhlah terpisahnya
plasmogami dan kariogami,yaitu dengan adanya perkembangan dikariotik,yang
merupakan sifat karakteristik bagi fungi yang lebih tinggi tingkat
perkembanganya .Tingkat perkembangan dikariotik tidak selalu bersam-sama dengan
plasmogami,tetapi salah satu dari inti yang lebih aktif dapat menembus sel-sel
miselium yang berlainan jenis kelaminya sebelum menemukan patrnernya.
Anak LICHENES (Lumut kerak)
Linchenes
tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang lebih tinggi,dan tahan kekuarangan
air dalam jangka panjang.Pertumbuhan talusnya sangat lambat,dalam satu tahun
jarang lebih dari 1 cm.Tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif
bertahun-tahun.Kebanyakan Lichenes berkembang biak vegetatif,karena bila
sebagian talus terpisah,lalu tumbuh merupakan individu baru.
Kelas
ASCOLICHENES
Jika cendawan yang menyusun
tergolonga dalam pyrenomycetales,maka tubuh buah yang dihasilkan berupa
peritesium,misalnya Dermatocarpol dan Verrucaria.Jika cendawan penyusunnya
tergolong dalam Discomycetales,Lichenes membentuk tubuh buah yang berupa apotesium.Berlainan dengan Discomycetales
yang hidup bebas,yang apotesiumnya hanya berumur pendek,apotesium pada lichenes
ini berumur panjang,bersifat seperti tulang rawan dan mempunyai askus yang
berdinding tebal.
Kelas BASIDIODICHENES (HYMENOLICHENES)
Kebanyakan mempunyai talus yang
berbentuk lembaran-lembaran.Pada tubuh buah berbentuk lapisan himenium yang
mengandung basidium,yang sangat menyerupai tubuh buah Hymenomycetales.Jadi
tanpa Algae cendawan itu pada umumnya tidak lagi dapat hidup dan tidak akan
terbentuk lichenes.Selanjutnya mengingat munculnya sifat-sifat khusus dan
karakteristik dari adanya simbiosis antara Fungi danAlgae,ditambah lagi dengan
didapatnya hasil-hasil metabolisme yang berupa zat-zat yang sampai sekarang
tidak dihasilkan oleh Fungi dan Algae yang hidup terpisah,maka sudah semestinya
jika Lichenes itu merupakan golongan yang tersendiri.
BAB 4
BRYOPHYTA
(Tumbuhan Lumut)
Pada Bryophyta alat-alat kelamin
yang berupa anteridium dan arkegonium,demikian pula sporagiumnya,selalu terdiri
atas banyak sel.Jika arkegonium telah masak dan sel telur telah siap untuk
dibuahi,maka arkegonium membuka pada ujungnya,sel-sel saluran perut menjadi lendir dan menghasilkan
zat-zat tertentu yang merupakan daya tarik bagi kemotaksis bagi spermatozid.Sel
telur yang telah dibuahi lalu tumbuh embrio.Pada Bryophyta embrio itu tmbuh
menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora,yaitu
sporagium.Sporagium tidak merupakan suatu tumbuhan yang terpisah,melainkan
tetap pada induknya dan seakan-akan menjadi parasit pada tumbuhan induknya.
Penyesuain diri terhadap hidup di
darat,kelihatan dari adanya lapisan pelindung bagi gametagium dan
sporagium.Tumbuhan lumut(Bryophyta) dibedakan dalam dua kelas dengan ciri-ciri
jelas yaitu;
-Hepaticae
(lumut hati)
-Musci
(lumut daun)
Kedua
lumut itu berbeda dalam bentuk susunan tubuhnya dan perkembangan gametagium
serta sporagiumnya.Keduanya selalu berwarna hijau,autotrof dan sebagi hasil
asimilasi telah terdapat zat tepung.
Kelas HEPATICAE (Lumut Hati)
Mempunyai struktur hidup yang
higromorf,dalam tubuh terdapat alat penyimpanan air,atau dapat menjadi kering
tanpa mengakibatkan kematian.Sebagian besar lumut hati mengandung minyak.Minyak
itu terdapat dalam bentuk spesifik,kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes
minyak atsiri.
Lumut dibedakan dalam 3 bangsa yaitu;
Bangsa Anthocerotales (Lumut
tanduk)
Sporagiumnya mempunyai susunan dalam yang lebih
rumit.Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh,biasanya
melekat pada tanah dengan perantaraan rizoid-rizoid.Susunan talusnya masih
sederhana.sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas dengan satu pirenoid yang
besar.Pada sisi bawah talus terdapat stomata dengan dua sel penutup berbentuk
ginjal.Dinding sporagium mempunyai stomata dengan dua sel penutup dan selain
itu sel-selnya mengandung kloroplas.
Bangsa Marchantiales
Talus seperti pita ± 2 cm
lebarnya,agak tebal,berdaging,bercabang-cabang mengarpu dan mempunyai satu
rusuk tengah yang tidak begitu jelas menonjol.Pada sisi bawah talus terdapat
selapis sel-sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik-sisik perut.Selain
itu pada sisi bawah talus terdapat rizoid-rizoid,yang bersifat fototrop negatif
dan dinding selnya mempunyai penebalan kedalam yang bentuknya seperti
sekat-sekat yang tidak sempurna.
Pada sisi bawah parenkim,tempat penimbunan makanan cadangan
tersebut tertutup oleh selapis sel-sel.Pembuahan terjadi dalam cuaca hujan.
Bangsa Jungermaniales
Bangsa ini meliputi ± 900 jenis,talus
berbentuk pita,sempit dan bercabang-cabang mengarpu dan hampir menyerupai
marchantiales.Pada Jungermaniales tidak didapatkan mulut-mulut kulit.Sehabis
pembuahan zigot membentuk sekat-sekat melintang dan berkembang menjadi embrio
yang bentuknya memanjang,terdiri atas sel-sel yang berderet membujur.
Pada sel yang paling ujung letaknya ,akhirnya
terbentuk sekat-sekat baru yang miring dan dengan demikian terjadilah sel
pemula di ujung yang berbentuk pasif.
Musci
dibedakan dalam 3bangsa:
Bangsa Andreaeales
Protonema
berbentuk pita yang bercabang-cabang.Kapsul spora mula-mula diselubungi
oleh kaliptra yang bentuknya seperti kopyah bayi.Jika sudah masak pecah dengan
4 katup-katup.Kolumela diselubungi oleh jaringan sporagen.
Bangsa Sphagnales
Protonema tidak berbentuk benang,melainkan merupakan
suatu badan berbentuk daun kecil,tepinya bertoreh-toreh dan hanya terdiri atas
selapis sel saja.Batangnya bercabang-cabang,kulit batang Sphagium terdiri atas
selapis sel-sel yang telah mati dan kosong.jaringan kulit banyak menghisap
banyak air
Bangsa Brayales
Sporagiumnya mempunyai suatu tengki yang
elastis,yang dinamakan seta.Pada ujung tangkai terdapat kapsul sporanya yang
bersifat radial atau dorsiventral dan mula-mula diselubungi oleh kaliptra.
Dalam
taksonomi Bryales lazimnya dibedakan atas dasar-dasar peristomnya sebagai
berikut.
1.
Arthrodonate
peristom tipis seperti selaput,berasal dari
satu lapis sporogonium.Gigi-gigi mempunyai garis-garis melintang dan bersendi.
Arthrodonteae
dibedakan lagi dalam dua kelompok ,yaitu Eubryales acrocarpi dan Eubryales
pleurocarpi.
Eubryales
acrocarpi termasuk jenis-jenis lumut
yang heterogen dengan perkembangna yang berbeda-beda,seringkali hanya mempunyai
satu peristom dan seringkali asimetrik.
Eubryales
pleurocarpi habitusnya seperti pohon kecil,batang primer merayap seperti
rimpang,batang-batang sekunder berkayu.Kaspsul spora agak besar.
2.
Nemantodonteae
Gigi peristom terdiri atas sel-sel utuh,tidak
bergaris-garis.Peristom terdiri atas 32-64 gigi. Dari sudut sporagiumnya
termasuk yang bersifat akrokarp.Bryophyta adalah organ yang homolog dengan
gametagium yang terdiri atas banyak sel.Jika dari suatu gametagium bersel
banyak,berhubung dengan penyesuain diri terhadap hidup didarat,lapisan sel-sel
periteri lalu menjadi steril dan merupakan dinding,maka terjadilah struktur
yang sama dengan anteridium bryophyta.
BAB
5
PTERIDOPHYTA
(Tumbuhan Paku)
Tumbuhan paku
merupakan suatu yang warganya telah
jelas mempunyai kormus,artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan tiga
bagian pokoknya,yaitu akar,batang dan daun.
Dalam
taksonomi,Pteridophyta termasuk juga yang telah punah,dibedakan dalam bebarapa
kelas yaitu:
1.
Kelas:Psilophytinae (paku purba)
2.
Kelas:Lycopodiinae paku rambat atau paku
kawat)
3.
Kelas:Equisetinae (paku ekor kuda)
4.
Kelas:Filicinae (paku sejati)
Kelas PSILOPHYTINAE (paku purba)
Warga paku purba merupakan paku telanjang(tidak
berdaun) atau mempunyai daun-daun kecil yang belum terdiferensiasi.Ada
diantaranya yang belum mempunyai akar.Paku purba bersifat homospor.
Bangsa Psilophytales (paku
telanjang)
Paku telanjang merupakan tumbuhan paku yang paling
rendah tingkat perkembanganya.Yang paling sederhana masih belum berdaun dan
belum berakar.Batang telah mempunyai berkat pengangkut,bercabang-cabang
menggarpu dengan sporagium pada ujung cabang-cabang tadi.
Bangsa Psilotales
Tumbuhan ini sama sekali tidak berakar,hanya
mempunyai tunas-tunas tanah dengan rizoid-rizoid,dan pada batangnya terdapat
mikrofil berbentuk sisik,tidak bertulang dan tersusun jarang-jarang dalam
bentuk spiral.Sporagium tidak terminal pada ujung batang atau bercabang-cabang,tetapi
di antara taju-taju sporofil yang berbagi menggarpu.
Kelas LYCOPODIINAE (paku kawat atau
paku rambut)
Batang dan akarnya bercabang-cabang menggarpu .Daun
kecil-kecil,tidak bertangkai,selalu bertulang saja.Pada beberapa bangsa
daun-daun itu mempunyai lidah-lidah.Daun-daun banyak tersusun rapat menurut
garis spiral.Sporofil hanya sedikit berbeda dari trofofil,dan biasanya sporofil
itu terkumpul merupakan suatu rangkaian sporofil berbentuk bulir pada ujung
batang.Tiap-tiap sporofil mempunyai satu
sporagium yang besar pada bagian bbawah sisi atas daun.Lycopodiinae dibedakan
dalam 4 bangsa,yaitu:
Bangsa Lycopodiales
Lycopodium kebanyakan berupa terna kecil yang
seringkali dipakai utnutk pembuatan buket bersama dengan bunga.Batang mempunyai
berkas pengangkut yang masih sederhana,tumbuh tegak atau berbaring denga
cabang-cabang yang menjulang keatas.
Daun-daun berambut,berbentuk garis atau jarum,yang
dianggap homolog dengan mikrofil.Mesofil masih sederhana,hanya beberapa jenis
saja yang memperlihatkan diferensiasi dalam jaringan tiang dan jaringan bunga
karang.
Bangsa Selaginellales (paku
rane,pake lumut)
Sebagian mempunyai batang berbaring dan sebagain
berdiri tegak,bercabang-cabang menggarpu anisotom,tidak memperlihatkan
pertumbuhan menebal sekunder.Pada batang terdapat daun-daun kecil yang
tersusun dalam garis spiral atau
berhadapan dan tersusun dalam 4 baris.Akar-akar keluar dari bagian-bagian
batang yang tidak berdaun yang dinamakan pendukung akar.
Bangsa Lepidodendrales
Daun-daunya
bangun jarum atau bagun baris,mempunyai lidah-lidah.Dalam daun terdapat
berkat pengangkut yang sederhanan dan jarang sekali memperlihatkan percabangan
menggarpu.Batang tumbuhan itu memperlihatkan pertumbuahan menebal sekunder.
Pada batang terdapat pula meristem macam kambium
gabus yang ke arah dalam menghasilkan
banyak sel-sel gelam .
Bangsa Isoetales
Batang
seperti umbi,jarang sekali bercabang
menggarpu.Batang memperlihatkan pertumbuhan membesar sekunder biasa.Dari
akar keluar akar-akar bercabang
menggarpu.Daun-daun yang tersusun di bagian luar rozet berupa makrosporofil
dengan makrosporagium yang banyak menghasilkan maskrospora berberbentuk bulat.
Kelas
EQUISETINAE (paku ekor kuda)
Batangnya kebanyakan
bercabang-cabang berkarang dan jelas kelihatan berbuku-buku dan
beruas-ruas.Daun daun kecil seperti selaput
dan tersusun berkarang.Sporofil selalu
berbeda dari daun biasa.Sporofil biasanya berbentuk perisai dengan
jumlah sporagium pada sisi bawahnya,dan semua sporofil tersusun merupakan suatu
badan berbentuk gada.
Bangsa Equisetales
Di dalam tanah tumbuhan ini mempunyai semacam
rimpang yang merayap,dengan cabang yang berdiri tegak .Pada penampang melintang
batang kelihatan mempunyai satu lingkaran berkas-berkas pengangkut kolateral,dua lingkaran
saluran-saluran antar sel.dan satu ruang udara lisigen di pusat.
Karena
daun yang amat kecil,batang dan cabang-cabangya
yang mempunyai fungsi sebagi asimilator,tampak berwarna hijau karena
mengandung klorofil.
Bangsa Sphenophyllales
Daun-daunnya menggarpu ,tersusun berkarang dan tiap
karang biasanya terdiri atas 6 daun.Batangnya mencapai tebal sejari,beruas-ruas
panjang,bercabang-cabang,mempunyai satu berkas pengangkut yang tidak berteras dan dan mempunyai
kambium.
Bangsa Protoarticulatales
Diantaranya yang paling terkenal ialah anggota marga
Rhyania,berupa semak-semak kecil yang bercabang-cabagn dengan
menggarpu,daun-daunya tersusun dalam suatu bulir,tetapi sporofil itu belum
berbentuk perisai,melainkan masih bercabang-cabang menggarpu tidak beraturan
dengan sporagium yang bergantungan.
Kelas
FILICINAE
Semua
warga filicinae mempunyai daun-daun besar(makrofil),bertangkai,mempunyai banyak
tulang-tulang.Filicinae yang sekarang masih hidup dibedakan dalam 3 anak kelas,yaitu:
1.
Eusporangiateae
2.
Leptosporangiateae
3.
Hydropterides
Anak
kelas EUSPORANGIATAE
Tumbuhan yang tergolong dalam anak
kelas ini kebanyakan berupa terna.Protalium di bawah tanah dan tidak berwarna
atau diatas tanah berwarna hijau.Protalium selalu mempunyai cendawan endofitik.
Sporagium mempunyai dinding tebal
dan kuat yang terdiri atas beberapa lapis sel,spora sama besar.
Anak
kelas ini dibedakan dalam dua bangsa:
Bangsa Ophioglossales
Tumbuhan ini biasanya mempunyai
batang di dalam tanah yang pendek,pada bagian bawah masih mempunyia
protostele,tetapi keatas mengadakan diferensiasi dalam berkas pengangkutnya.Daun biasanya mempunyai bagian
yang khusus untuk asimilasi dan bagian lain yang fertil yang menghasilkan
alat-alat reproduksi.
Sporagium besar,hampir bulat,tidak
mempunyai anulus ,dindingnya kuat,membuka dengan suatu retak melintang atau
membujur.
Bangsa Marattiales
Daun amat besar,menyirip ganda
sampai beberapa kali.Sporagium pada sisi bawah daun,mempunyai dinding yang
tebal,tidak mempunyai cincin,membuka
dengan suatu celah atau liang dalam suatu sorus sporagium sering
berlekatan menjadi sinangium.
Anak kelas
LEPTOSPORANGIATAE (FILICES)
Daun-daun menyirip ganda sampai
beberapa kali,panjangnya dapat mencapai sampai 3 meter,dan jika telah gugur
meninggalkan bekas-bekas yang jelas pada batang.Batang banyak mengeluarkan
banyak akar,tetapi jika tidak dapat masuk kedalam tanah akar-akar itu bertambah
panjang dan karena rapatnya satu sama lain,seakan-akan akar-akar itu
menyelubungi batang.kambium tidak ada,jadi batang tidak mengadakan pertumbuhan
menebal sekunder dan tidak mempunyai bagian kayu yang kompak.
Kekuatan batang diperoleh dari
berkas-berkas pengangkut yang masing-masing mempunyai susunan
konsentrik,lempeng-lempeng sklerenkim,dan kadang-kadang batang diselubungi akar
pendek kaku.Kebanyakan tumbuhan paku berupa terna dengan rimpang yang mendatar
atau bangkit pada ujungnya,dan biasanya jarang bercabang.
Anak kelas HYDROPTERIDES (paku air)
Tumbuhan selalu heterospor.makro- dan mikrosporagium
berdinding tipis,tidak mempunyai anulus dan terdapat dalam suatu badan pada pangkal daun.Badan yang mengandung
sporagium itu dinamakan sporokarpium,yang seringkali mempunyai dinding yang
tebal dan mula-mula selalu tertutup
.Mikrosporagium menghasilkan makrospora yang
nantinya tumbuh menjadi makrosprotalium dengan arkegonium,mikrosporangium
menghasilkan mikrospora yang kemudian tumbuh menjadi mikrosporalaium dengan
anteridium.
PRIMOFILICES
Yang digolongkan kedalam Primofilices adalah
bermacam-macam bentuk tumbuhan paku dari zaman palaeozoikum terutama Caenopteridales,yang mikrofilnya
belum melebar atau sedikit saja melebar merupakan suatu lamina.Primofilices
bersifat isospor.Sporagium terminal mempunyai dinding yang terdiri atas
beberapa lapis sel,jadi bersifat eusporangiat.
sFilicinae dengan makrofilnya dapat kita anggap
merupakan hasil perkembangan filogenetik
suatu cabang Psilophytinae yang sejajar dengan Equisetinae.
Filicinae belum perkembangan terakhir,tetapi seperti
halnya dengan Lycopodiinae pun terus berkembang menjadi tumbuhan paku yang
berbiji yaitu Pteridospermae,yang dianggap merupakan peralihan dari tumbuhan
paku ke tumbuhan biji.
0 komentar:
Post a Comment