“kegalauan Politisi, Eksekutif dan
yudikatif ??
Negara ini tinggal menunggu tinggal menunggu masanya saja
ibarat makanan expaired sudah akan jatuh temponya,disebabkan lemahnya ketiga
lembaga di negara ini Eksekutif,Legislatif Dan Yudikatif.Ketiga kekuasaan
tumpang tindih dalam kebijakan serta saling curiga ,dan lempar masalah itu terjadi di republik ini. Banyak kasus hukum dan politik yang telah
menggemparkan Indonesia. Mulai dari kasus Antasari, Cicak vs Buaya yaitu
perseteruan antara Kepolisian Negara RI (Polri) dan Kejaksaan Agung dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kasus Bank Century, Gayus Tambunan, dan
sekarang adanya kasus Nazarudin. Pandangan bahwa hukum dalam hal ini adalah
hasil dari politik berdasarkan fakta bahwa setiap produk hukum adalah hasil
keputusan politik. Dalam kasus Bank Century ini keputusan yang dilahirkan dalam
penyelesaiannya merupakan hasil keputusan politik yang sudah di tunggangi oleh
sebuah partai politik ,
sampai pada saat ini keputusannya masih membingungkan apakah akan ditangani secara serius atau hanya sekedar tanpa ada komitmen yang lebih untuk menyelesaikan secara cepat.
sampai pada saat ini keputusannya masih membingungkan apakah akan ditangani secara serius atau hanya sekedar tanpa ada komitmen yang lebih untuk menyelesaikan secara cepat.
KPK dengan pemimpinnya agar mampu vokal
dalam berbagai kasus,tidak pemimpin kpk terdahulu yang gantung dalam
menyelesaikan perkara,lebih banyak berkomentar di publik.Sebaiknya terus
melakukkan pembenahan terhadap internal dan melakukan kerja sama dengan
instansi pemerintah seperti yang sudah dilakukan dengan kantor pajak,disisi
lain kpk dihadapkan dengan penambahan anggota kpk untuk memaksimalkan kinerja
dalam pemberantasan korupsi di indonesia tetapi apa yang terjadi antara KPK vs
DPR .Opini publik berkembang apakah ini salah satu bentuk “ketakutan” dari
senayan,atau mungkin masalah waktu pembahasan keuangan karena bukan dana kpk
saja yang harus diberi tetapi memaksimalkan dana yang ada untuk berbagai
keperluan di berbagai instansi pemerintah.
Carut marut mengenai persoalan ini memang sudah menjadi hal
yang biasa untuk kita konsumsi setiap hari dari berbagi media.Pemerintah yang
bertugas sebagai eksekutif tidak mampu melakukan kinerja dengan baik apalagi
dengan segelumit persoalan yang ada di republik indonesia yang tercinta
ini,pemerintah sibuk dengan campur tangan dengan hal-hal yang dipandang tidak
perlu serta masalah-masalah yang timbul dari partai-partai pengusung pemerintah
yang masih harus berbenahdengan berbagai kasus yang ditimbulkan kadernya
sendiri,seperti kasus angelina sondakh .berdampak bagi turunya elektabilitas
dari partai pemerintah,disisi lain pemerintah juga harus menjalani segala
hal-hal dalam pemerintahan.
Para politikus yang
duduk di senayan juga tidak terlepas dari lemahnya pengawasan terhadap
pemerintah "antara mau atau tidak"terlihat dari banyak kasus,mereka
umumnya hanya fokus pada masalah yang muatan politknya besar tak dapat
dipungkiri lagi juga keterkaitan dengan pemilihan capres/cawapres.Para penguasa
sekarang ini menjadikan masyarakat sebagai "tumbal" untuk sebuah
kekuasan yang munafik dan politisi biasa dalam melakukan itu. Situasi seperti
ini hanya bisa menjadi sebuah keprihatinan kepada negara indonesia yang gagal
membenahi semuanya.Diharapkan dalam periode mendatang sosok pemimpin yang
dicari oleh rakyat akan terpilih dalam memimpin negara terlepas dari apakah
sosok itu dari partai politk atau independent.partai politik di indonesia ini
mengusung politk praktis contohnya dalam berbagai kasus pemilihan legislatif
kepala daerah walaupun sosok itu bukan kadernya secara tiba-tiba muncul di
panggung politik dan sosok yang akan di dukung pastinya memiliki elektabilitas
tinggi di daerah pemilihanya.Kaderisasi tidak berjalan membuat partai menjadi
kurang solid.Pada pemilihan kepala daerah khusus ibu kota jakarta dari hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei membuktikan bahwa pasangan Faisal-biem sebagai independent mendapat tempat di hati masyarakat DKI dengan presentase 5 % dan di beberapa daerah di indonesia calon independent menang dalam pilkada di daerah.
kurang solid.Pada pemilihan kepala daerah khusus ibu kota jakarta dari hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei membuktikan bahwa pasangan Faisal-biem sebagai independent mendapat tempat di hati masyarakat DKI dengan presentase 5 % dan di beberapa daerah di indonesia calon independent menang dalam pilkada di daerah.
Permasalahan lain yang perlu disoroti masalah ketidakpuasan
masyarakat indonesia pada proses hukum yang ada ini karena di dalam proses
peradilan itu belum dipercayai disebakan hukum di republik ini bisa dibeli,belum
lagi dengan masalah hakim yang kurang integritas dan tabu terhadap uang masih
sedikit ,tidak mengherankan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat kurang pada
penegakkan hukum dan hukum harus tidak pandang bulu bagi siapa pun,jika memang
bersalah harus dibawa ke pengadilan karena untuk membuktikan apakah seseorang
itu layak mendapat terbukti bersalah atau tidak ,hingga perdebatan yang muncul
bisa dijawab dengan vonis yang diberikan hakim.Penegakan hukum di indonesia
masih lambat penyelesaian sengketa,biaya peradilan mahal,putusan pengadilan
tidak menyelesaikan masalah,serta putusan hakim itu diluar logika tidak sesuai
dengan fakta yang ada dalam persidangan sampai pada akhirnya putusan berujung
konflik besar.
Negara ini harus memiliki negarawan cerdas dan
bijak baik itu di dalam pemerintahan maupun diluar,menjadi seorang
negarawan tidak harus menjadi politisi agar dapat memberi masukan bagi negara
melainkan sebagai agen perubahan yang bersifat dinamis jangan menggunakan kaca
mata kuda hanya melihat kedepan terus tetapi melihat disekitarnya hingga mucul
sesuatu yang pantas dan bijak bagi semua kalangan.Seorang pemimpin itu harus
berani mengambil keputusan walaupun memang keputusan itu tidak populer akan tetapi dampak keputusan yang diambil
benar-benar bersih dan lepas dari intervensi dari pihak yang mempunyai
kepentingan di belakangnya.Banyak kasus seperti halnya dalam pemberian izin
untuk membuka lahan untuk perkebunan dan mengabaikan masyarakat sekitar hingga
terjadi konflik-konflik muncul berkenaan dengan izin yang diberi oleh
penguasa.Sistem yang ada di republik ini memang perlu dibenahi agar ketika
melangkah tidak terulang dalam lubang yang sama.Pemerintah merangkul segala
stakeholders agar pemerintahan berjalan dengan baik dan sampai pada akhir periode
masa jabatannya berakhir.Pemerintahan bersih,jujur,bersih,tegas dan bijak hadir
di tengah-tengah masyarakat dinamika bangsa yang sudah ada,tidak hanya sekedar
wacana di masyarakat yang sudah menanti cukup lama kesejahteraan bangsa
indonesia serta menjadi bangsa yang mandiri,tidak tergantung pada negara lain.
0 komentar:
Post a Comment