Saturday, August 4, 2012

“kegalauan Politisi, Eksekutif dan yudikatif ??


                “kegalauan Politisi, Eksekutif dan yudikatif ??
    Negara ini tinggal menunggu tinggal menunggu masanya saja ibarat makanan expaired sudah akan jatuh temponya,disebabkan lemahnya ketiga lembaga di negara ini Eksekutif,Legislatif Dan Yudikatif.Ketiga kekuasaan tumpang tindih dalam kebijakan serta saling curiga ,dan lempar  masalah itu terjadi di republik ini. Banyak kasus hukum dan politik yang telah menggemparkan Indonesia. Mulai dari kasus Antasari, Cicak vs Buaya yaitu perseteruan antara Kepolisian Negara RI (Polri) dan Kejaksaan Agung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kasus Bank Century, Gayus Tambunan, dan sekarang adanya kasus Nazarudin. Pandangan bahwa hukum dalam hal ini adalah hasil dari politik berdasarkan fakta bahwa setiap produk hukum adalah hasil keputusan politik. Dalam kasus Bank Century ini keputusan yang dilahirkan dalam penyelesaiannya merupakan hasil keputusan politik yang sudah di tunggangi oleh sebuah partai politik ,
    sampai pada saat ini keputusannya masih membingungkan apakah akan ditangani secara serius atau hanya sekedar tanpa ada komitmen yang lebih untuk menyelesaikan secara cepat.
    KPK dengan pemimpinnya agar mampu vokal dalam berbagai kasus,tidak pemimpin kpk terdahulu yang gantung dalam menyelesaikan perkara,lebih banyak berkomentar di publik.Sebaiknya terus melakukkan pembenahan terhadap internal dan melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah seperti yang sudah dilakukan dengan kantor pajak,disisi lain kpk dihadapkan dengan penambahan anggota kpk untuk memaksimalkan kinerja dalam pemberantasan korupsi di indonesia tetapi apa yang terjadi antara KPK vs DPR .Opini publik berkembang apakah ini salah satu bentuk “ketakutan” dari senayan,atau mungkin masalah waktu pembahasan keuangan karena bukan dana kpk saja yang harus diberi tetapi memaksimalkan dana yang ada untuk berbagai keperluan di berbagai instansi pemerintah.
    Carut marut mengenai persoalan ini memang sudah menjadi hal yang biasa untuk kita konsumsi setiap hari dari berbagi media.Pemerintah yang bertugas sebagai eksekutif tidak mampu melakukan kinerja dengan baik apalagi dengan segelumit persoalan yang ada di republik indonesia yang tercinta ini,pemerintah sibuk dengan campur tangan dengan hal-hal yang dipandang tidak perlu serta masalah-masalah yang timbul dari partai-partai pengusung pemerintah yang masih harus berbenahdengan berbagai kasus yang ditimbulkan kadernya sendiri,seperti kasus angelina sondakh .berdampak bagi turunya elektabilitas dari partai pemerintah,disisi lain pemerintah juga harus menjalani segala hal-hal dalam pemerintahan.
     Para politikus yang duduk di senayan juga tidak terlepas dari lemahnya pengawasan terhadap pemerintah "antara mau atau tidak"terlihat dari banyak kasus,mereka umumnya hanya fokus pada masalah yang muatan politknya besar tak dapat dipungkiri lagi juga keterkaitan dengan pemilihan capres/cawapres.Para penguasa sekarang ini menjadikan masyarakat sebagai "tumbal" untuk sebuah kekuasan yang munafik dan politisi biasa dalam melakukan itu. Situasi seperti ini hanya bisa menjadi sebuah keprihatinan kepada negara indonesia yang gagal membenahi semuanya.Diharapkan dalam periode mendatang sosok pemimpin yang dicari oleh rakyat akan terpilih dalam memimpin negara terlepas dari apakah sosok itu dari partai politk atau independent.partai politik di indonesia ini mengusung politk praktis contohnya dalam berbagai kasus pemilihan legislatif kepala daerah walaupun sosok itu bukan kadernya secara tiba-tiba muncul di panggung politik dan sosok yang akan di dukung pastinya memiliki elektabilitas tinggi di daerah pemilihanya.Kaderisasi tidak berjalan membuat partai menjadi
    kurang solid.Pada pemilihan kepala daerah khusus ibu kota jakarta dari hasil survei yang dilakukan oleh berbagai lembaga survei membuktikan bahwa pasangan Faisal-biem sebagai independent mendapat tempat di hati masyarakat DKI dengan presentase 5 %  dan di beberapa daerah di indonesia calon independent menang dalam pilkada di daerah.
    Permasalahan lain yang perlu disoroti masalah ketidakpuasan masyarakat indonesia pada proses hukum yang ada ini karena di dalam proses peradilan itu  belum dipercayai  disebakan hukum di republik ini bisa dibeli,belum lagi dengan masalah hakim yang kurang integritas dan tabu terhadap uang masih sedikit ,tidak mengherankan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat kurang pada penegakkan hukum dan hukum harus tidak pandang bulu bagi siapa pun,jika memang bersalah harus dibawa ke pengadilan karena untuk membuktikan apakah seseorang itu layak mendapat terbukti bersalah atau tidak ,hingga perdebatan yang muncul bisa dijawab dengan vonis yang diberikan hakim.Penegakan hukum di indonesia masih lambat penyelesaian sengketa,biaya peradilan mahal,putusan pengadilan tidak menyelesaikan masalah,serta putusan hakim itu diluar logika tidak sesuai dengan fakta yang ada dalam persidangan sampai pada akhirnya putusan berujung konflik besar.
    Negara ini harus memiliki  negarawan  cerdas dan bijak baik  itu di dalam pemerintahan maupun diluar,menjadi seorang negarawan tidak harus menjadi politisi agar dapat memberi masukan bagi negara melainkan sebagai agen perubahan yang bersifat dinamis jangan menggunakan kaca mata kuda hanya melihat kedepan terus tetapi melihat disekitarnya hingga mucul sesuatu yang pantas dan bijak bagi semua kalangan.Seorang pemimpin itu harus berani mengambil keputusan walaupun memang keputusan itu tidak populer  akan tetapi dampak keputusan yang diambil benar-benar bersih dan lepas dari intervensi dari pihak yang mempunyai kepentingan di belakangnya.Banyak kasus seperti halnya dalam pemberian izin untuk membuka lahan untuk perkebunan dan mengabaikan masyarakat sekitar hingga terjadi konflik-konflik muncul berkenaan dengan izin yang diberi oleh penguasa.Sistem yang ada di republik ini memang perlu dibenahi agar ketika melangkah tidak terulang dalam lubang yang sama.Pemerintah merangkul segala stakeholders agar pemerintahan berjalan dengan baik dan sampai pada akhir periode masa jabatannya berakhir.Pemerintahan bersih,jujur,bersih,tegas dan bijak hadir di tengah-tengah masyarakat dinamika bangsa yang sudah ada,tidak hanya sekedar wacana di masyarakat yang sudah menanti cukup lama kesejahteraan bangsa indonesia serta menjadi bangsa yang mandiri,tidak tergantung pada negara lain.






               
           
         













0 komentar:

Post a Comment