BAB II
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia
dan menempati peringkat keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia
(sekitar 220 juta jiwa). Tanpa sarana transportasi yang memadai maka akan sulit
untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini.
Dalam hidup ini,
manusia akan sering mengalami perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat
lain dengan menggunakan wahana atau digerakkan oleh mesin, yang disebut dengan
transportasi. Semua manusia
melakukan kegiatan perjalanan. Perjalanan tersebut bisa dilakukan berbabagai
cara ternasuk juga melalui jalur darat, laut dan udara.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam berbagai aspek termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam berbagai aspek termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
Pada umumnya perkembangan sarana
transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara
lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi
pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem transportasi
yang ada.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang menjadi sarana dan prasarana dari
transportasi?
2.
Bagaimana pengaruh s sarana dan prasarana dari
transportasi tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI
TRANSPORTASI UDARA
Sarana
Pesawat
terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja adalah
kendaraan yang mampu terbang di atmosfir atau udara
prasarana
·
Bandar udara atau bandara merupakan sebuah
fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang
paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara
besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan
penerbangan maupun bagi penggunanya.
·
Menurut ICAO (International Civil Aviation
Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan
(termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara
keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat.
·
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT
(persero) Angkasa Pura adalah “lapangan udara, termasuk segala bangunan dan
peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat”.
Pengelolaan infrastruktur dan transportasi
Bandar udara
Bandar udara atau Bandara pada zaman
sekarang tidak saja sebagai tempat berangkat dan mendaratnya pesawat, naik
turunnya penumpang, barang (kargo) dan pos, namun bandara telah menjadi suatu
kawasan yang begitu penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
wilayah disekitar, karena itu penataan ruang dan kawasan menjadi sangat penting
bagi daerah-daerah disekitar bandara.
Pengelolaan
bandara merupakan salah satu unsur yang menarik dan perlu diperhatikan. Bandara
sebagai penghubung antara dunia internasional dengan dalam negeri merupakan hal
yang wajib dikelola secara professional. Bandara / bandar udara mencakup suatu
kumpulan aneka kegiatan yang luas dengan berbagai kebutuhan yang berbeda dan
sering bertentangan. Bandara merupakan terminal tentunya. Definisi terminal
adalah suatu simpul dalam sistem jaringan perangkutan. Oleh karena itu bandara
dapat kita samakan dengan terminal, yang mempunyai fungsi pokok sebagai tempat
:
·
Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini
adalah pesawat.
·
Sebagai tempat pergantian moda bagi
penumpang.
·
Sebagai tempat naik atau turun penumpang
dan bongkar muat barang/muatan
·
Sebagai tempat operasi berbagai jasa
seperti: perdagangan, fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas transit,
promosi, dan lain-lain.
·
Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni
titik tumbuh dalam perkembangan wilayah.
·
Dalam melakukan pengelolaan bandara yang
baik tentunya harus didasarkan pada usaha yang efektif dan efisien. Efektif dan
Efisien adalah dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja pengelolaan /
manajemen :
A. Definisi efektif
adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu juga dapat disamakan
dengan memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau cara/metoda yang tepat untuk
mencapai tujuan Efektif ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam
usaha berikut ini :
·
Kapasitas Mencukupi. Dalam artian
prasarana dan sarana cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa.
·
Terpadu. Dalam artian antarmoda dan
intramoda dalam jaringan pelayanan saling berkaitan dan terpadu.
·
Cepat dan Lancar. Dalam artian
penyelenggaraan layanan angkutan dalam waktu singkat, dengan indikasi kecepatan
arus per satuan waktu.
B. Definisi
efisien adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar, memperoleh
keluaran (hasil, produktivitas, kinerja) yang lebih tinggi daripada masukan
(tenaga kerja, bahan, uang, mesin, dan waktu) yang digunakan meminimumkan biaya
penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran yang telah ditentukan, atau
memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan terbatas. [Handoko, 1998; 7] .
Efisien ini dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut
ini :
1. Biaya terjangkau. Dalam artian penyediaan layanan angkutan sesuai dengan
tingkat daya beli masyarakat pada umumnya dengan tetap memperhatikan
kelangsungan hidup usaha layanan jasa angkutan.
2. Beban publik rendah. Artinya pengorbanan yang harus ditanggung oleh
masyarakat sebagai konsekuensi dari pengoperasian sistem perangkutan harus
minimum, misalnya: tingkat pencemaran lingkungan.
3. Memiliki kemanfaatan yang tinggi. Dalam artian tingkat penggunaan prasarana
dan sarana optimum, misalnya: tingkat muatan penumpang dan/atau barang
maksimum.
4. Selain itu juga ada faktor lain yang mempengaruhi juga untuk mengukur
kinerja pengelolaan / manajemen agar berkualitas baik yaitu ke-andalan bandara
tersebut.
C. Definisi
andal adalah pelayanan yang dapat dipercaya, tangguh melakukan pelayanan sesuai
dengan penawaran atau “janji”-nya dan harapan/ tuntutan konsumen. Andal ini
dalam pengelolaan bandara dalam diterjemahkan dalam usaha berikut ini :
1. Tertib. Dalam artian penyelenggaraan angkutan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat.
2. Tepat dan Teratur. Berarti dapat diandalkan, tangguh, sesuai dengan jadwal
dan ada kepastian.
3. Aman dan Nyaman. Dalam artian selamat terhindar dari kecelakaan, bebas dari
gangguan baik eksternal maupun internal, terwujud ketenangan dan kenikmatan
dalam perjalanan.
Bandara sebagai suatu simpul dari suatu sistem
transportasi udara dewasa ini memiliki peran yang sangat penting sebagai salah
satu pintu gerbang negara dari negara lain. Selain itu juga bandara merupakan
salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada dalam setiap negara ini
sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena setiap waktu
terjadi pergerakan lalu-lintas pesawat yang datang dan pergi ke atau dari
sebuah bandar udara baik dari dalam maupun luar negeri, yang meliputi data
pesawat, data penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan bagasi
penumpang yang tentunya hal ini berarti terjadi aktivitas ekonomi.
Pengelolaan dan
pemeliharaan infrastruktur bandara tentunya hal yang mutlak dan wajib dilakukan
oleh operator bandara agar terjadi kelancaran dalam kegiatan yang berlangsung
dibandara tersebut. Hal yang perlu dicermati adalah cara pengelolaan bandara
tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dalam pengelolaan dan
pemeliharaan yaitu efektifitas, efisien, dan andal. Dimana dengan menerapkan
hal tersebut, maka bandara tersebut agar sesuai kualitasnya dengan standar
internasional.
Bandara
dewasa ini memiliki peran sebagai front input dari suatu rantai nilai
transportasi udara, dituntut adanya suatu manajemen pengelolaan barang maupun
manusia yang aman, efektif, dan efisien sesuai standar yang berlaku secara
internasional. Oleh karena itu sangat dituntut adanya kebijakan umum yang
sanggup menjamin terwujudnya tata manajemen bandara yang paling efisien,
efektif dan andal dalam pengelolaannya.
TRANSPORTASI DARAT
Sarana Angkutan Jalan
Raya :
Angkutan Jalan
adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk menggunakan jalan. Angkutan
jalan ini diantaranya adalah :
1.
Sepeda Motor, adalah
kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa atap baik dengan atau
tanpa kereta di samping.
2.
Mobil Penumpang,
adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan)
tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa
perlengkapan pengangkutan bagasi.
3.
Mobil Bus, adalah
setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk
tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan
pengangkutan bagasi.
4.
Mobil Barang, adalah
setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil
penumpang dan mobil bus.
Angkutan darat
selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat,
umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di
perkampungan baik di kota maupun di desa. Diantaranya adalah : sepeda, becak,
bajaj, bemo dan delman.
Sarana Angkutan Kereta
Api :
Kereta api adalah
sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri
maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak
di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari
lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian
kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta
atau gerbong tersebut berukuran relatif besar sehingga mampu memuat penumpang
maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal
efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat
transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antar
negara.
Prasarana Transportasi
Darat :
Jalan dan
Jembatan, adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Rel Kereta,
digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa
memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang
dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada
bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat e
(seperti penambat Pandrol).
Jenis penambat yang digunakan
bergantung kepada jenis bantalan yang digunakan. Puku ulir atau paku penambat
digunakan pada bantalan kayu, sedangkan penambat e digunakan untuk bantalan
beton atau semen.
Rel biasanya
dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak atau dikenal
sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam getaran dan
lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan, digunakan
bantalan kayu yang lebih elastis ketimbang bantalan beton.
Terminal Transportasi :
ü
Terminal bandar
udara, sebuah bangunan di bandara
ü
Terminal bus, sebuah
fasilitas transportasi jalan
ü
Stasiun terminal,
sebuah stasiun kereta penumpang
ü
Terminal container,
fasilitas yang menangani perkapalan
Stasiun Kereta
Api, adalah tempat di mana para penumpang dan barang dapat naik-turun
dalam memakai sarana transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa lalu
dikenal juga dengan halte kereta api yang memiliki fungsi nyaris sama dengan
stasiun kereta api.
Stasiun kereta api umumnya
terdiri atas tempat penjualan tiket, peron atau ruang tunggu, ruang kepala
stasiun, dan ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya,
seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain
sebagainya. Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak
daripada stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun calon
penumpang kereta api, seperti ruang tunggu, restoran, toilet, mushalla, area
parkir, sarana keamanan (polisi khusus kereta api), sarana komunikasi, depo
lokomotif, dan sarana pengisian bahan bakar. Pada papan nama stasiun yang
dibangun pada zaman Belanda, umumnya dilengkapi dengan ukuran ketinggian
rata-rata wilayah itu dari permukaan laut, misalnya Stasiun Bandung di bawahnya
ada tulisan plus-minus 709 meter.
Pada umumnya,
stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu pada
ujung-ujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah
jalur yang dikendalikan dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian
kereta api, stasiun juga berfungsi bila terjadi persimpangan antar kereta api
sementara jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan langsir.
Pada stasiun
besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga berguna untuk keperluan
langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta percabangan. Pada
masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta jembatan putar
yang dibutuhkan pada masa kereta api masih ditarik oleh lokomotif uap.Karena
keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan sarana kereta
api di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka kebanyakan stasiun
kereta api merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa itu. Sebagian
direstorasi dan diperluas, sedangkan sebagian yang lain ditetapkan sebagai
bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota besar, kota kabupaten, dan bahkan kecamatan
di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api sehingga di kota-kota tersebut
selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api.
Halte, adalah tempat
pemberhentian sementara untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Sekarang ini
sering dikenal halte bus dan angkutan kota, dahulu ada juga halte kereta api.
ATCS, Sistem Kendali Lalu lintas
Kendaraan atau Auto Traffic Control System (ATCS) adalah pengendalian
lalu lintas dengan menyelaraskan waktu lampu merah pada jaringan jalan
raya.
TRANSPORTASI LAUT
Sarana
Kapal, adalah
kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya
sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa
perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan
antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad
lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.
Feri, adalah sebuah sebuah kapal
transportasi jarak dekat.Feri mempunyai peranan penting dalam sistem
pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar
kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
Sampan (bahasa Tionghoa) adalah
sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif datar, dengan
ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai alat transportasi
sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat mengangkut penumpang 2
– 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada kalanya memiliki atap kecil dan
dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di perairan dekat darat. Sampan
biasanya tidak digunakan untuk berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu
ini tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk.
Kata “sampan” secara harafiah
berarti “tiga lembar papan” dalam bahasa Kanton, dari kata Sam (tiga) dan pan
(papan). Kata ini digunakan untuk merujuk pada rancangan perahu ini, yang
terdiri dari sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar papan); dua lembar
papan lainnya dipasang di kedua belah sisinya. Sampan digerakkan dengan
sepotong galah, dayung atau dapat pula dipasangi motor di bagian
belakangnya.
Prasarana Transportasi
Laut :
Pelabuhan adalah
sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan
memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya
memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan
kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh
pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya
dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.
Kata pelabuhan laut digunakan
untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah
pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta
menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.
Klasifikasi pelabuhan perikanan
ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan
Pelabuhan Perikanan Samudera.
Di bawah ini hal-hal yang penting
agar pelabuhan dapat berfungsi :
·
Adanya kanal-kanal
laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)
·
Perlindungan dari
angin, ombak, dan petir
·
Akses ke
transportasi penghubung seperti kereta api dan truk
·
Galangan kapal
adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. Kapal-kapal
ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line, pesawat barang atau
penumpang.
PENGARUH SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI
Transportasi yaitu perpindahan dari suatu tempat ke
tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan. Kelancaran proses
transportasi dipengaruhi oleh kondisi ketersediaan sarana dan prasarana
transportasi. Jalan dan jembatan termasuk sebagai suatu prasarana pasif
yang yang mendukung lancarnya
transportasi di suatu daerah. Daerah
pedesaan, masih sangat terbatas dalam ketersediaan maupun kelancaran sarana dan
prasarana transportasinya. Pada dasarnya, transportasi merupakan
suatu tolak ukur interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting
peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Selain itu,
transportasi juga berperan menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam
mendukung kegiatan perekonomian masyarakat, tak terkecuali di daerah pedesaan.
Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa
dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat.
Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana transportasi menghapuskan
perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun semakin meningkat.
Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut.
Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat pemerintahan
dapat dengan mudah masuk.
Hal ini dapat dilihat
dari segi ekonomi, yang mana dengan lancarnya sarana transportasi, pemasaran
hasil usaha pun semakin mudah. Selain dipermudah dalam hal pengangkutannya juga
dipermudah dalam menciptakan pasar dan penyediaan sarana produksi pertanian
atau sarana produksi suatu usaha.
Selain dari segi ekonomi,
dapat juga dilihat dari segi pendidikan. Keterbukaan suatu daerah membuat
mudahnya masuk tenaga pengajar ataupun sarana untuk peningkatan pendidikan.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, seperti yang terlihat pada masyarakat menjadi
semakin cepat dalam mencapai rumah sakit atau tenaga medis, sehingga
pertolonganpun dapat segera didapatkan. Hal–hal di atas membuktikan bahwa
dengan lancarnya sarana dan prasarana transportasi dapat meningkatkan
pembangunan suatu desa, baik itu dari beberapa dan termasuk juga kedalam segi fisik maupun dari segi manusianya.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa sarana dan prasarana trasportasi laut,udara dan darat itu seperti contohnya
pada transportasi laut yang menjadi sarana yaitu pesawat itu sendiri
sedangkan bandara yang menjadi aspek
utama yang saling mendukung agar pesawat
itu dapat lepas landas dan mendarat dalam hubungannya dengan pengangkutan
penumpang itu sendiri.
Pengaruh dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk.
Pengaruh dari sarana dan prasarana itu adalah Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya sarana dan prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta aksesibilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk.
thanks ya
ReplyDeleteads
ReplyDeletethanks ya, sangat membantu
ReplyDelete